Senin, 26 Juni 2017

"Ekonomis, Efektif, & Efisien" Persamaan dan Perbedaannya serta system- sistemnya


"Ekonomis, Efektif, & Efisien" Persamaan dan Perbedaannya serta system-   sistemnya


  "Ekonomis, Efektif, & Efisien" kehidupan sehari-hari kita seringkali dihadapkan dengan kata-kata ekonomis, efektif, dan efisien. Kita pasti sering mendengar kata-kata tersebut bahkan turut serta menggunakannya
Ekonomis itu adalah suatu tindakan/perilaku dimana kita dapat memperoleh input (barang atau jasa) yang mempunyai kualitas terbaik dengan tingkat harga yang sekecil mungkin.

 unsur yang sangat penting, yaitu sumber daya (biaya) dan input (barang atau jasa). Individu atau  korporasi yang ekonomis selalu memilih barang atau jasa dengan harga yang murah dan kualitas yang baik. sekilas pengertian diatas kita dapat melihat bahwa barang yang ekonomis itu bukan merupakan barang murahan atau barang asal jadi.
contoh tentang perilaku ekonomis.
Perusahaan Komodo Grup membuka lowongan untuk seorang akuntan. Beberapa hari kemudian ada 2 orang akuntan yang melamar ke perusahaan ini. Akuntan yang pertama bernama Gerrard yang merupakanlulusan s1 dengan IP cumlaude dari salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.Pada saat wawancara kerja, Gerrardmeminta gaji sebesar Rp 3.000.000 per bulan. Akuntan yang kedua bernama Luis Suarez yang merupakan lulusan s1 dengan IP pas-pasan dari salah satu perguruan tinggi swasta yang akreditasnya buruk. Pada saat wawancara kerja, Suarez meminta gaji sebesar Rp 3.200.000 per bulan. Manajemen personalia perusahaan yang baik pasti akan memilih Gerrard karena selain biaya/cost lebih murah, kualitasnya pun lebih baik dan ini merupakan tindakan yang ekonomis

Efisiensi merupakan suatu tindakan dimana kita , korporasi dapat menghasilkan output terbaik dengan input seminimal mungkin,

Contoh, untuk membuat martabak yang baik hanya diperlukan 3 kg tepung terigu, Individu yang efisien hanya menggunakan 3 kg tepung terigu tidak lebih dan tidak kurang kata efisien ini terdapat 2 unsur yang sangat penting, yaitu input dan output. Individu atau manajemen yang efesien selalu memikirkan tentang bagaimana caranya menghasilkan output dengan kualitas yang baik dengan input yang digunakan dengan sesuai takaran.

Efektif adalah suatu tindakan dimana kita ,  korporasi dapat menhasilkan output dengan outcome terbaik. Output yang kita hasilkan harus bermanfaat bagi kita maupun orang lain. roti yang dihasilkan oleh perusahaan roti harus mempunyai cita rasa dan kadar gizi yang baik sehingga dapat dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat,
sekarang adalah bagaimana hubungan antara ketiganya. Ketiga kata ini sangat berhubungan. Kinerja suatu instansi , perusahaan, ataupun individu
pertama dapat dilihat dengan tingkat ekonomis dalam penggunaan sumber daya dalam rangka penggunaan input kemudian input yang ada ini apakah digunakan secara efisien dalam menghasillkan output dan yang terakhir apakah output yang dihasilkan ini sudah efektif sehingga bermanfaat bagi pengguna maupun produsen,

Efektif ini merupakan tujuan paling utama karena percuma saja barang yang harganya murah tetapi hasilnya jelek sehingga tidak bermanfaat. Contoh dari hubungan antara kata ekonomis, efisiensi, dan efektif adalah sebagai berikut, Dalam pembuatan roti tawar dibutuhkan beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengadaan tepung terigu. Pada tahap ini berlaku prinsip ekonomis. Perusahaan yang ekonomis akan memilih tepung terigu yang terbaik dengan harga yang semurah mungkin.
Tahap kedua adlaah pembuatan roti tawar. Pada tahap ini berlaku prinsip efisiensi. Perusahaan yang efisien akan menggunakan tepung terigu tadi dengan hemat sesuai takaran untuk menghasilkan output berupa roti tawar yang baik.
Tahap akhir yang merupakan tahap yang paling penting adalah pendistribusian roti tawar ini kepada masyarakat. Pada tahap akhir ini berlaku prinsip efektif. Perusahaan yang efektif akan mampu menjual roti dengan kualitas baik kepada para konsumen. Tahap terakhir dibilang paling penting karena percuma saja khan bisa menghasilkan roti,tapi roti tersebut tidak bisa dijual kepada publik karena kualitasnya yang tidak baik.

Persamaan dan Perbedaan Antara Efektif dan Efisien

Sering sekali kita mendengar dua kata ini ketika kita sedang berbicara pada suatu kegiatan dan juga sesuatu yang berhubungan dengan penghematan. Kedua kata ini memiliki arti yang hampir sama namun memiliki makna dan penggunaan yang berbeda. Dalam postingan ini saya akan membahas apa sih perbedaan antara efektif dan efisiensi itu?

Secara makna, dua kata efektif dan efisiensi berhubungan dengan sesuatu yang harus diselesaikan dengan hemat. Hanya saja penggunaan kata efektif dan efisiensi tidak selamanya dalam satu konteks. Beberapa contoh penerapan yang mudah untuk kita ketahui apa yang membedakan antara efektif dan efisiensi.

1. Setelah libur semester, sekolah tersebut belum efektif belajar karena masih banyak guru yang belum bisa datang untuk mengajar hari itu.
2. Penggunaan air di dalam bak tersebut harus digunakan seefisien mungkin untuk agar bisa digunakan di kemudian hari.

Dua kata tersebut sering sekali kita dengar dalam kehidupan kita, namun jika kita perhatikan kalimat yang pertama bahwa yang dimaksud dengan belum efektif belajar adalah belum dimulainya aktivitas belajar mengajar sehingga masih terjadinya kesenggangan aktivitas disaat itu. Sementara itu pada kalimat yang kedua pada konteks ini merupakan penghematan mengenai airnya sehingga tidak perlu dilakukan pemborosan.

Jelasnya ketika efisien menunjukkan bagaimana sesuattu di selesaikan dengan baik , efektif menunjukan bagai mana sesuatu akan di selesiakan dengan baik.
Contoh ; mobil merupakan MOTOR yang efektif yang bisa bergerak dan bisa membawa orang-orang pergi jauh
Efektif merupakan suatu tindakan atau menggunakan hal-hal yang dapat menghasilkan sesuatu ang positif.Sementara efisien hanya mengenai tindakan hal yang benar yaitu menyelesaikan sesuatu masalah lebih cepat serta yang lebih murah
Idealnya , antar perusahaan menemukan cara untuk menjadi efektif dan ifesien, namun ada kemungkinan untuk menjadi efektif tetapi tidak ifesien.
TABEL PERBEDAAN ANTARA IFESIEN DAN EFEKTIF
Subjek
Efektif
Efisien
Definisi
Tentang melakukan tugas yang tepat, menyelesaikan kegiatan dan mencapai tujuan.
Tentang melakukan sesuatu dengan cara yang optimal, contohnya melakukan sesuatu dengan cara tercepat atau dalam cara yang paling murah. Ini bisa menjadi hal yang salah, tetapi hal itu dilakukan secara optimal.
Orientasi Usaha
Tidak
Iya
Orientasi Waktu
Iya
Tidak
Orientasi Proses
Tidak
Iya

Pesamaan efektif dan ifesien
-          Sama-sama ingin mencapai tujuan yang di capai
-          Sama-sama menyelesikan sesuatu secara hemat
-          Sama-sama mepunyai prosdur dengan benar

         Pentingnya bekerja efektif dan efisien melalui latihan

Dengan adanya latihan, karyawan akan berkembang lebih cepat dan bekerja lebih efektif dan efisien. Dengan adanya latihan, berarti perusahaan yang bersangkutan akan memperoleh karyawan yang ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya latihan, berarti akan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus, mempunyai keterampilan dan dapat mempergunakan pikirannya secara efektif dan efisien.
Latihan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a.   Apprentice training
Cara ini dapat dilaksanakan dengan cara mengerjakan semua tuga dengan sebaik-baiknya.
b.   On job training
Cara ini dapat dilaksanakan dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan.Pembinaan efektivitas dan efisiensi kerja kerja ke arah pengaturan secara maksimal, yaitu dengan memberikan latihan kerja yang baik, serta dalam rangka tugasnya untuk perkembangantechnical skill dan managerial skill.Untuk pengendalian usaha efektif dan efisien, diperlukan berbagai tindakan dari para wirausahawan, yaitu dengan menentukan standar kerja, menilai prestasi kerja, dan mengendalikannya.
Merencanakan proses bekerja efektif dan efisien

Pada umumnya terdapat dua macam kegiatan dalam merencanakan proses kerja efektif dan efisien, yakni sebagai berikut.
a.   Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup keahlian menggunakan waktu, tenaga kerja, dan peralatan kerja.
b.   Kegiatan-kegiatan wirausahawan mencakup aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi menyiapkan laporan keuangan, monitor, merevisi anggaran, mengelola arus produksi, serta memasarkan produk dan jasa.

Adapun proses kerja efektif dan efisien berkaitan dengan bidang-bidang berikut ini :

a.      Menggunakan waktu ;
Kemampuan menggunakan waktu dengan tepat, efektif, efisien, dan menguntungkan, merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh wirausawan. Agar para wirausahawan dapat menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.
      b.   Keahlian dan Keterampilan
1)   Bidang-bidang keahlian yang dimiliki para wirausahawan
a)  Keahlian dalam bidang Teknologi
b)  Perkembangan perekonomian
2)   Jenis-jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan
a)  Tata buku atau akuntansi;
b)  Mengetik;
c)   Steno;
d)  Bahasa Asing;
e)  Pengetahuan asuransi;
f)   Pengetahuan pajak;
g)  Pengetahuan hukum;
h)  Pengetahuan perbankan;
i)    Teknik dan organisasi bisnis;
j)    Impor dan ekspor dalam bisnis.
3)   Jenis-jenis wirausahawan yang mempunyai keahlian khusus
a)  wirausahawan sebagai Manajer
b)  wirausahawan sebagai uang
c)   wirausahawan sebagai social engineer
d)  wirausahawan sebagai vak
      c.   Peranan Tenaga
1)   Tenaga kerja
Peranan tenaga kerja yang efektif dan efisien, akan semakin besar bagi perusahaan yang menggunakan mesin-mesin, terutama dalam hal ketertiban, keahlian, keterampilan, dan kecakapan.
2)   Pembangkit tenaga (power)
Kekurangan tenaga listri dalam perusahaan, mengakibatkan pemakaian mesin-mesin dan produksi menjadi terbatas. Untuk mendapatkan pembangkit tenaga listrik dalam jumlah yang cukup besar, dapat digunakan dua macam cara:
a)  Menggunakan jasa listrik perusahaan listrik negara (PLN)
b)  Mengusahakan sumber pembangkit listrik sendiri.
d.   Alat-alat produksi
Para wirausahawan harus dapat menggunakan dan memelihara alat-alat produksi dengan efektif dan efisien. Semua lat produksi yang dimiliki harus dapat berdaya guna secara wajar.

MENERAPKAN PERILAKU BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
1.   Prinsip dan ciri perilaku belajar
Prinsip-prinsip umum perilaku belajar efektif dan efisien menurut Silverman (1970):
      a)      Proses perilaku belajar sangat efektif dan efisien bila diperkuat dengan respon yang benar
      b)      Terdapat banyak macam perilaku belajar yang kesemuanya memerlukan proses belajar                   dan   latihan berbeda.
     c)      Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien bila dimengerti, dan kurang berhasil jika                 dilakukan dengan         menghafal
     d)      Persepsi belajar ditentukan oleh seberapa baik dan seberapa banyak dapat diserap.

e)  Pelajar, belajar apa yang dikerjakan.

f )  Orang dapat belajar lebih efektif dan efisien, bila mereka mengetahui batas-batas kemampuannya.

g)  Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan oleh seberapa baik respon itu dapat dipelajari.

h)  Kondisi motivasional dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi, serta pemberian hadiah dapat memajukan peranan penting dalam menampilkan perilaku belajar
i)        Praktek dalam berbagai bidang usaha atau bisnis akan mendorong terciptanya penerapan proses perilaku belajar secara efektif dan efisien.
2.    Komponen prilaku belajar
Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut:
a.   Pengajaran unit
Agar dapat efektif membelajarkan diri, sehingga dapat berkembang secara dinamis, kreatif, efektif, dan efisien maka harus ditanamkan pemikiran beberapa komponen perilaku belajar, sebagai berikut:
1)   Belajar membuat perencanaan usaha atau bisnis.
2)   Belajar mengembangkan diri pribadi secara efektif dan efisie.
3)   Belajar memecahkan suatu permasalahan dalam berwirausaha.
4)   Belajar bekerja atau magang di berbagai usaha atau bisnis.
5)   Belajar secara ilmiah dalam berwirausaha.
6)   Belajar mengembangkan sikap mental berwirausaha.
7)   Belajar bekerja sama dengan wirausahawan.
8)   Belajar mengenal dunia kerja serta perkembangan lingkungannya.

b.   Pengertian perilaku hasil belajar
Pengertian perilaku hasil belajar secara efektif dan efisien, hendaknya dicapai melalui:
1)   Keterampilan berwirausaha.
2)   Nilai moral berwirausaha.
3)   kepekaan terhadap lingkungan perilaku belajar.
4)   SIKAP mental berwirausaha.
5)   Apresiasi dalam berwirausaha.

c.   Bersikap dinamis
Bersikap dinamis sangat penting untuk penerapan perilaku belajar yang tadinya pasif danstatis menjadi terbuka. Begitu pula dinamis terhadap inovasi, kreasi, dan melatih kepekaan hidup melalui berwirausaha.

d.   Aktivitas belajar
Agar lebih aktif belajar efektif dan efisien maka aktivitas belajar hendaknya meliputi mendengarkan, menulis, menilai, berhitung, berbicara, menyimpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menarik kesimpulan belajar berwirausaha.

e.   Pembicaraan sistem bimbingan belajar
Sistem bimbingan belajar wirausaha secara klasikal mengandung kelemahan, yaitu kurangnya perhatian dan pelayanan terhadap perbedaan individu, serta perkembangan pribadi yang dinamis,kreatif, inovatif, efektif, dan efisien. Agar mereka aktif dalam melaksanakan perilaku belajar efektif dan efisien, harus ditanamkan dan dikembangkan kondisi, serta adanya kesempatan untuk memberikan bimbingan belajar secara individual.

MENERAPKAN SIKAP BEKERJA EFEKTIF DAN EFISIEN
1.   Penerapan kesempatan bekerja
Diperlukan berbagai kebijaksanaan yang menyeluruh, seperti pendidikan keterampilan, pendidikan kegiatan kerja, pembangunan industri, pembangunan prasaran, pemilihan teknologi, dan lain sebagainya. Agar dapat mencapai tujuan sikap bekerja efektif dan efisien para wirausahawandiharapkan:
a.Aktif dan kreatif daripada berpikir kritis. Di sini harus menciptakan sikap bekerja efektif dan efisien, serta mengembangkan daya cipta yang positif.
b.Mengubah kebiasan mencari kerja dengan menciptakan pekerjaan, yaitu selalu sibuk danmenerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, dalam setiap kesempatan yang ada.
2.   Kepercayaan dan keberanian bekerja
Menerapkan perilaku bekerja efektif dan efisien, perlu dikembangkan dalam berbagai bidang atau vak tertentu menjurus pada efektivitas usaha atau bisnis. Menanamkan perilaku bekerja efektif dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan:
a.   Pembinaan dan pengembangan bekerja
b.   bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja
c.   Memotivasi pekerja agar mau bekerja lebih aktif, kreatif dan inovatif.
Menerapkan sikap bekerja efektif dan efisien, harus dijalankan dengan terarah dan baik, yaitu:
a.   Bekerja merupakan kebiasaan dan pengalaman dan vak bakat sendiri.
b.   Bekerja harus luwes dan menyenangkan dalam pergaulan.

3.   Ciri-ciri sikap bekerja baik
Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja, justru terdapat pada wirausahawan yang sering tidak berada dalam kelompok kerjanya. Ketidakefektifan dan ketidakefisienan bekerja,  sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan tergantung dalam kategori berikut ini:
a.   Dilligence (kerajinan, kerja keras)
b.   Dedication (pengabdian)
c.   Integrity (keutuhan, watak)
d.  Responsiblenness (rasa tanggung jawab)
e.   Carefullness (kehati-hatian)
f.   Versatility (keserbabisaan)
g.   Innovativeness (daya pembaruan)
h.  Cooperativeness (semangat kerjasama)
      Eageerness to Learn besides Skills fullness (Hasrat besar untuk belajar dan  kemahiran).
4.   Motivasi dalam bekerja
Pandangan secara konvensional, bekerja itu sebagai sarana untuk mendapatkan kebutuhan. Akan tetapi, dalam pandangan yang maju, bekerja bukanlah sekedar sarana, melainkan ada dimensi-dimensi lain yang perlu dipikirkan. Salah satu dimensi itu adalah menggangap bahwa bekerja itu justru sebagai suatu kebutuhan.
Untuk memperdalam tentang motivasi, hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan hidup. Menurut Abraham H. Maslow (1954), kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan masalah motivasi, yaitu:
a.   Kebutuhan fisiologi misalnya, makan, minum, istirahat, tidur, dan sebagainya..
b.   Kebutuhan akan rasa aman misalnya, bebas dari ancaman fisik dan psikis.
        c.   Kebutuhan akan penghargaan misalnya, penghargaan akan kemampuan, kompetensi,
       dan percaya diri.
e.  Kebutuhan untuk aktualisasi diri misalnya, mengembangkan potensi-potensinya semaksimal mungkin.
                                                                                                 Mochtadin si beted











Tidak ada komentar:

Posting Komentar