Sabtu, 24 Juni 2017

Faletehan atau Fatakhillah

7. Faletehan ( Fatakhillah )

Faletehan ( Fatakhillah )
 Faletehan atau Fatakhillah yang kemudian terkenal dengan Sunan Gunungjati, menurut keterangan beberapa ahli beliau berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh.
Pada Abad 14 Masehi, Sayid Jamaludin Al Husein, seorang keluarga dekat Sultan Sulaeman dari kerajaan Islam Irak yang berkedudukan di Baghdad, mempunyai tiga orang anak :
    1. Ali Nurul Alim;
    2. Barkat Zaenal Alim;
    3. Ibrahim Zaenal Akhbar.

Ketiganya setelah cukup cakap dalam ilmu agama Islam, merantau untuk berdakwah sebagai misi-misi Islam dari Kerajaan Irak (Baghdad) dalam rangka penyebaran Agama Islam diluar Kerajaan Irak.Faletehan atau Fatakhillah yang kemudian terkenal dengan Sunan Gunungjati, menurut keterangan beberapa ahli beliau berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh. Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Sunan Gunungjati berasal dari Persia. Masa kelahirannya belum diketahui dengan pasti. Hanya yang jelas menurut riwayat sejarah beliau dilahirkan di Pasai.

Ada juga yang menyatakan bahwa beliau itu putra dari raja Mekkah (Arab) yang kawin dengan putri Kerajaan Pajajaran (Sunda). Mengenai namanya pun belum terdapat kesatuan pendapat diantara para ahli sejarah. Sunan Gunungjati memiliki banyak nama, antara lain :
1. Muhammad Nuruddin
2. Syekh Nurullah
3. Sayyid Kamil
4. Bulqiyyah.
5. Syekh Madzkurullah
6. Syarif Hidayatullah
7. Makhdum Jati


Sedangkan menurut babad-babad, nema Sunan Gunung jati sangatlah panjang. Yaitu : Syekh Nuruddin Ibrahim Ibnu Israil, Syarif Hidayatullah, Said Kamil, Maulana Makhdum Rahmatullah. Dan kemudian setelah mangkatnya digelarkan dengan sebutan Sunan Gunungjati.

Manurut Barros, salah seorang ahli sejarah Portugis, Sunan Gunungjati itu bernama Faletehan.

Akan tetapi, menurut Fernao Mendes Pinto, seorang pengembara Portugis yang pernah datang ke tanah Jawa menceritakan bahwa pada tahun 1546 raja Sunda bernamaTaragil. Mengenai nama Taragil ini Prof. Dr. A. Hoesin Djajadiningrat berpendapat bahwa Taragil itu salah ucapan dari kata Fakhril.

Kemudian mengenai nama Sunan Gunungjati menurut dugaan Prof. Dr. A. Hoesin Djajadiningrat, yang dimaksudkan dengan Faletehan kemungkinan berasal dari bahasa Arab Fatkhan, dari kata Fath. Hal ini mengingat bahwa dalam tahun 1919 ada seorang Naib dari kawedanan Singen Lor, di Semarang yang bernama Hajai Mohammad Fatkhan.

Menurut penyelidikan Dr. B. J. O. Schrieke, salah seorang Orientalis Barat yang terkenal mengatakan bahwa nama Faletehan itu mungkin berasal dari perkataan Arab : Fatahillah.

Adapun yang mengidentifisir nama Faletehan dengan Sunan Gunungjati dengan Taragil adalah Prof. Dr. A. Hoesin Djajadiningrat.

Diceritakan Faletehan ketika masih kecil belajar agama pada orang tuanya di Pasai. Pada suatu ketika tatkala Faletehan telah menginjak dewasa daerah Pasai tempat kelahirannya diduduki oleh bangsa Portugis yang datang dari Malaka. Kota Malaka dapat direbut oleh bangsa Portugis pada tahun 1511 M.

Pendudukan Portugis atas daerah Pasai (Aceh) ini menimbulkan dendam kesumat pemuda Faletehan. Dan perasaan benci kepada penjajahpun mulai berkobar pula dalam dadanya. Akhirnya beliau menyingkir dari tanah tumpah darahnya, dan pergilah ke tanah suci Mekkah.
                                                                                        by ; mochtadin si beted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar