Tari Sintren merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari pesisir utara pantai Jawa tengah dan Jawa barat. tarian ini terkenal dengan unsur mistis di dalamnya. karena adanya ritual khusus untuk pemangilan roh atau dewa. Tari Sintren tersebar di beberapa tempat di Jawa tengah dan Jawa barat di Cirebon, Majalengka, Indramayu, Brebes, Pemalang, Pekalongan dan Banyumas.
Dalam pertunjukan Tari Sintren biasanya diawali dengan Dupan, yaitu ritual berdoa bersama untuk memohon perlindungan dari mara bahaya kepada Tuhan selama pertunjukan berlangsung.
Tari Calonarang merupakan salah satu tarian mistis bagi masyarakat Bali. Dramatari ritual magis ini, melakonkan kisah-kisah yang berkaitan dengan ilmu sihir, ilmu hitam maupun ilmu putih, dikenal dengan Pangiwa / Pangleyakan dan Panengen.Lakon-lakon yang ditampilkan pada umumnya berakar dari sebuah cerita semi sejarah dari zaman pemerintahan raja Airlangga di Kahuripan (Jawa timur)
pada beberapa bagian dari pertunjukannya menampilkan adegan adu kekuatan dan kekebalan memperagakan adegan kematian bangke-bangkean, menusuk rangda dengan senjata tajam secara bebas . Bangke matah merupakan manusia hidup namun seolah-olah diupacari layaknya orang meninggal, dan menjadi dasar pengundangan kekuatan leak semakin menjadi identitas dalam pertunjukan calonarang.
Bangke Matah menceritakan tentang wabah yang melanda rakyat Kediri dan membuat banyak dari mereka meninggal dunia.
klik video youtube
3. Tari Kuda Lumping
Tari kuda lumping dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu hiburan menarik sekaligus menakutkan. Pasalnya beberapa jenis permainan tersebut dapat membuat seorang pemain kehilangan kesadaran karena kerasukan. Di beberapa daerah tarian ini dikenal dengan sebutan masing-masing seperti “Jathilan” di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, “Jaranan Thek” di daerah Ponorogo, “Jaranan Senthewe” di wilayah Tulungagung,kuda lumping juga terkenal dengan sebutan “Jaran kepang” merupakan pertunjukan tarian tradisional Jawa yang memakai pasukan berkuda. Kuda tersebut berasal dari anyaman atau bambu hias dengan cat warna-warni dan dibuat semenarik mungkin Terlepas dari konotasi negative dari pandangan orang mengenai Kuda Lumping, ada yang mengatakan pemujaan roh, pemujaan setan atau musyrik ataupun keterlibatan makhlus gaib didalamnya, Kuda Lumping tetap ciri khas peninggalan Nenek Moyang, budaya bangsa dan kesenian tradisional yang tetap memberikan hiburan bagi masyarakat.
.
Seblangpada dasarnya adalah tarian khas suku Osing, Banyuwangi. Tari Seblang merupakan tradisi yang sudah cukup tua sehingga sangat sulit diacak asal usul dimulainya. Namun menurut catatan, penari Seblang pertama yang diketahui bernama Semi yang juga merupakan pelopor tari Gandrung pertama (meninggal tahun 1973). Ada kemiripan antara Tari Seblang dengan ritual tari Sintren di Cirebon dan ritual Sanghyang di pulau Bali.
sebagai suku asli Kabupaten Banyuwangi mempercayai Seblang merupakan singkatan dari “Sebele Ilang” atau “sialnya hilang”. Tradisi Seblang ini dilakukan di dua desa. Selain di Desa Bakungan, tarian Seblang juga digelar di Desa Oleh Sari yang juga berada di wilayah Kecamatan Glagah.Banyuwangi.
klik video youtube
5. Tari Sigale-gale
TariSigale-Gale adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, Sumatera Utara. Sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka berbentuk manusia yang dapat digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tari Sigale-Gale ini termasuk salah satu kesenian tradisional.Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir, Tari Sigale-Gale biasanya dilakukan pada upacara kematian, terutama saat laki-laki meninggal.
Menurut kepercayaan masyarakat di sana, tarian ini dilakukan untuk mengantar arwah mendiang yang meninggal.Walaupun begitu, untuk menjaga serta melestarikan tradisi dan budaya mereka, Tari Sigale-Gale ini kemudian dikembangkan sebagai tarian pertunjukan. Dan sering ditampilkan di berbagai acara adat maupun budaya
klik video youtube
6. Tari Reog
Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. ...
Pagelaran seni Reog Ponorogo sudah terkenal hingga ke mancanegara. Reog menjadi kesenian yang memiliki nilai-nilai luhur kebudayaan dan tradisi masyarakat Ponorogo. Dan salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
JathilDalam Seni Tari REOG. ditarikan oleh laki-laki yang halus, berparas ganteng atau mirip dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminine.
warok adalah salah satu penari dalam seni reog “Warok” yang berasal dari kata wewarah adalah orang yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih. Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya, seseorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada orang lain tentang hidup yang baik.
Barongan (Dadak merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo dan Bujang Ganong (Ganongan)Klono Sewandono atau Raja Kelono ia memiliki pusaka andalan berupa Cemeti yang sangat ampuh dengan sebutan Kyai Pecut .
7. Tari Kecak
Tari Kecak. Biasanya dilakukan bersamaan Tari Kecak. Tarian ini melibatkan unsur magic yang tinggi karena penarinya akan dibekali ilmu kebal tubuh. Mereka akan mampu menendang bola-bola api. Dan mampu melakukan tindakan ekstrim seperti menusuk perut dengan pedang dan pisau.
8. Tari Sanghyang
Tari Sanghyang Jaran membuat para penarinya kerasukan ruh-ruh dan lelembut gaib. Tidak seperti Tari Kecak. Sanghyang membutuhkan alunan musik dan nyanyian-nyanyian pemujaan, guna memanggil ruh-ruh gaib itu. Tarian Sanghyang Jaran memiliki makna yang sangat dalam sebagai wujud komunikasi manusia dengan alam gaib, dan sebagai ritual tolak bala.
9. Tari Salai Jin
Salai Jin adalah sebuah tarian yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini sarat akan nilai magis dan merupakan tarian etnik suku asli Ternate. Inti dari tarian ini adalah sebuah pesan terhadap para makhluk gaib yang berupa Jin. Pada masa lalu, tarian ini dipakai oleh nenek moyang masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa Jin yang berada di alam gaib. Tujuan dari komunikasi ini adalah meminta bantuan para Jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia.
Biasanya tari Salai Jin memang dilakukan secara berkelompok. Dan jumlah penari harus tidak boleh ganjil dan peanri – penari dalam Tari Salai Jin ini tidak harus laki-laki saja atau perempuan saja tetapi bisa di lakukan secara bersamaan. Para penari pun memasuki arena tari. Kelompok pria memasuki pelataran terlebih dahulu. Mereka sudah siap memegang sebuah tempat dengan kemenyan yang sudah dibakar.dan Suasana semakin tegang ketika kelompok wanita pun masuk dan membaur dalam barisan para pria. Mereka membawa seikat daun palem (woka) yang kering di tangan mereka sebagai pelindung mereka dari kekuatan roh jahat.
Mochtadin si beted
Tidak ada komentar:
Posting Komentar