Rabu, 06 September 2017

Perdagangan cengkeh Nusantara

Jauh sebelum kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Nusantara, para pedagang Cina sudah mencapai Kepulauan Rempah di Maluku. Mereka datang untuk membeli cengkeh .Sementara itu cengkeh mulai populer di Eropa baru pada abad ke-8. Mereka memanfaatkannya baik sekedar pewangi, bahan campuran pengawet makanan, maupun obat. Perdagangan cengkeh telah berpusat di Malaka selama beratus-ratus tahun sebelum akhirnya Portugis menguasainya pada 1511.

          Perdagangan cengkeh Nusantara telah populer sejak dua ribu tahun lalu, pala tampaknya baru sohor pada 400 tahun silam. Suatu ketika pada abad ke-17 harga buah pala sontak melejit di pasar Eropa. Penyebabnya, seorang dokter di Elizabethan, Kota London, telah mengumumkan bahwa pala merupakan satu-satunya penyembuh penyakit radang paru-paru (pneumonic plague).

      Penjelajahan dan pemetaan daerah baru telah didokumentasikan oleh Portugis. Sayangnya banyak peta yang tak terselamatkan—dan musnah. Peta-peta karya kartografer masa itu menunjukkan wilayah Asia dengan garis pantai yang lebih akurat dan proporsi yang mendekati geografi sesungguhnya.

        Rempah-rempah  di Kepulauan Maluku telah membangkitkan pengembangan terhadap sejarah dan kartografi dunia. Dengan peta-peta yang lebih baik, penjelajah samudra abad ke-15 dan ke-16 mencari rute pelayaran menuju legenda itu.  Bartolomeus Diaz, Fransisco Serrão, Ferdinand Magellan, Francis Drake. Mereka berlomba-lomba untuk mencapai lokasi itu lewat kemampuan sumber daya manusia dan teknologi dalam bidang kartografi yang lebih baik.


       Dalam perkembangannya, salah satu disiplin dalam ilmu bumi tersebut memadukan geografi, astronomi, survei, seni dan teknologi pembuatan peta atau globe. Karya kartografer telah menjadi dokumen ilmiah, bahkan boleh dikategorikan hasil seni dan budaya yang menandai peradaban manusia. Tak semua penjelajah mencapai daerah tujuannya. Christoffa Corombo—atau lebih populer dengan sebutan Christopher Colombus—yang awalnya bertujuan ke Kepulaun Rempah, namun justru menyasar ke kawasan Amerika Selatan. Rempah telah membawa perubahan dalam peradaban dunia. Berkat rempah pula banyak muncul nama penjelajah kampiun dan para pedagang masyhur. 
                                                                                                            Mochtadin si beted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar